Tanggapan Akademisi Tentang Pandemi

Dinar 21 Juni 2020 19:28:22 WIB

Berikut ini, tanggapan Bapak Tugiran, M.Pd, guru SMP 3 Semin yang telah diwawancarai kontributor berita Ihsan Nur Hidayat. Dari hasil wawancara, disimpulkan beberapa informasi menjadi intisari berita sebagai berikut :

Konsekuensi Pendidikan Akibat Covid 19 di SMP 3 Semin

Dunia Pendidikan adalah salah satu sektor paling terpengaruh akibat adanya pandemi COVID-19 ini. Sekolah yang biasanya ramai oleh murid-murid yang belajar bersama di kelas tiba tiba harus menuruti intruksi untuk jaga jarak fisik dan melakukan pembelajaran daring (online) untuk mengantisipasi penularan penyakit dari virus corona ini. Perlu kesiapan untuk setiap tenaga pendidik dan siswa untuk melaksanakan model pemebelajaran baru ini, kegiatan pembelajar di rumah. Bagaimana dengan yang dilakukan di SMP 3 Semin, Candirejo. Kami mewawancarai Bapak Tugiran selaku wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMP 3 Semin untuk menyampaikan penjelasannya mengenai pembelajaran yang dilakukan di SMP 3 Semin. Berikut keterangan yang bisa kami ringkas.

Sejak 11 Maret 2020, SMP 3 Semin melaksanakan intruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melalui surat edaran kepala Dinas nomor 421/1850/MP-1 tentang tindak lanjut upaya pencegahan terhadap resiko penularan covid 19 untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring atau online. Sedangkan SMP 3 Semin sendiri sudah melakukan tanggap corona sejak isu terdengar, mulai dari penerapan jaga jarak di kelas, cuci tangan memakai sabun, penggunaan masker dan juga larangan bersentuhan dengan orang lain atau bahkan salam-salaman siswa dengan guru.

Pembelajaran secara online dilaksanakan dengan memberikan materi kepada siswa disertai dengan tugas tugas untuk dikerjakan di rumah masing masing. Pembelajaran online membuka fakta bahwa guru dan siswa memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam pengunaan teknologi informatika. Penggunaan sarana pembelajaran berbeda beda, secara umum digunakan whatsapp dengan dilampirkan materi berupa video, foto, dokumen Word dan juga Powerpoint. Dalam 1 hari dilaksanakan 2 mata pelajaran mengingat bahwa dalam keadaan sulit dan belajar yang lebih mandiri ini maka siswa tidak boleh dibebani dengan beban pembelajaran yang begitu berat.

Namun bukan tanpa kendala karena kadang video pembelajaran yang dikirim dari guru tidak bisa dibuka oleh siswa karena kendala sinyal di desa yang harap maklum. Sedangkan untuk penilaian harian atau mingguan dan tugas, untuk mengantisipasi gagal terkumpul lewat online maka siswa diharuskan untuk menulis tugasnya di buku tugas juga agar ada bukti pengumpulan yang bisa di cek kembali. Sebagai usaha kelancaran pembelajaran online (during) sekolah memberikan subsidi berupa pulsa kepada siswa,

Menurut keterangna beliau Bapak Tugiran, mulai tanggal 2 sampai 8 Juni, akan dilaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAT) atau kenaikan kelas secara online. PAT dilaksanakan online untuk siswa yang memiliki HP/android sedangkan untuk beberapa anak yang tidak memiliki HP, mereka mengambil soal di sekolah dan menegerjakan di rumah dan dikembalikan hari berikutnya sekalian mengambil soal mata pelajaran hari itu. Dilanjutkan dengan remidi atau perbaikan sampai tanggal 20 Juni 2020 dan kenaikan kelas akan dilaksanakan tanggal 24 Juni 2020 kemudian mamasuki libur semester.

Beliau juga tidak lupa menyampaikan pendapatnya mengenai sisi baik dari pembelajaran online ini yang mengharuskan guru yang sebelumnya kurang dalam kemampuan mengunakan teknologi informasi dituntut mau tidak mau belajar agar tidak tertinggal zaman. Begitu pula bagi para siswa pembelajaran online mengharuskan mereka untuk lebih mandiri dalam belajar apalagi belajar dengan HP yang biasanya remaja senang main HP.

Pesan bagi siswa, jaga kesehatan ikuti protokol pencegahan covid dengan jaga jarak, rajin cuci tangan dan gunakan masker ketika bepergian ke luar rumah. Jangan lupa menjaga ibadah Manfaatkan waktu untuk belajar berkarya nyata agar lebih bermanfaat untuk masa depan.

Beliau juga berpesan untuk orangtua agar yakin pada anak anak bahwa mereka mampu untuk belajar secara mandiri dengan dampingan orangtua. Beliau mengajak untuk bersama sama mengawasi anak anak dalam belajar, membimbing dalam beribadah, mendorong anak-anak untuk berkarya dalam rangka menggapai masa depan yang cerah serta melarang anak keluar atau bermain di luar rumah, kecuali sangat penting..

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Link Download

https://web.facebook.com/groups/1697917560469113/files/